PALEMBANG, MEDIABUSER.COM – Senin (29/3/2021) Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) PKPI Sumsel Yusmah Reza Zaini di sela- sela Coffee Morning bersama pegiat Medsos dan Insan Pers di Resto Cafe Kopi Bebek Jalan MP Mangku Negara, Palembang, Senin (29/3/2021) Adanya bom bunuh diri Gereja Katedral di Makassar, Minggu (28/3/2021) mendapat perhatian dan keperihatinan sejumlah pihak, termasuk di Provinsi Sumsel.
Salah satunya, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Provinsi Sumsel yang mengutuk kejadian tersebut, karena menyakiti kemanusian sehingga tidak bisa dibenarkan dan berharap tidak menhancurkan toleransi umat beragama di Indonesia.
“PKPI Sumsel mengutuk keras bom bunuh diri di Makassar, dan itu tidak manusiawi,” kata Ketua DPP PKPI Sumsel Yusmah Reza Zaini disela- sela Coffee Morning bersama pegiat Medsos dan Insan Pers di Resto Cafe Kopi Bebek Jalan MP Mangku Negara, Senin (29/3/2021).
Menurut Reza, PKPI siap membantu pihak kepolisian dan TNI dalam menjaga ketertiban dan keamanan, agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
“Kami, PKPI siap membantu menjaga ketertiban dan keamanan khususnya di Sumsel, yang mana kita tahu sendiri provinsi Sumsel ini zero konflik,” terangnya.
Sementara dalam hal perpolitikan di Indonesia, meski telah berdiri pada 1999 lalu, nyatanya PKPI belum bisa meraih hasil positif dalam setiap pergelaran pemilu legislatif (Pileg) untuk di tingkat Provinsi Sumsel.
Kepengurusan baru periode 2021-2026 yang dinahkodai Yusmah Reza Zaini, PKPI Sumsel ingin menatap Pemilu 2024 mendatang lebih baik dan siap.
“Selama dua bulan saya diberi amanat memimpin PKPI Sumsel, saya fokus membenahi struktur kepengurusan ditingkat Kabupaten/ kota (DPK), Kecamatan hingga Desa dan Kelurahan di Sumsel,” ucap Yusmah Reza Zaini.
Reza yang didampingi pengurus DPP PKPI Sumsel lainnya, di antaranya Wakil Ketua PKPI 1 Nasrullah, Waka 3 Arifin Kalender, dan Waka Sekretaris Agustian, mengungkapkan jika kepengurusan DPK (Dewan Pimpinan Kabupaten/kota) hingga saat ini sudah terbentuk 14 dari 17 Kabupaten/ kota se Sumsel.
“Saat ini sudah terbentuk di 14 DPK (kecuali Musirawas, Lahat dan Prabumulih), dan kita akan terus percepat pembentukan sisanya pada minggu depan harus selesau, termasuk ditingkat Kecamatan dan Desa atau Kelurahan yang ada harus tuntas pada Agustus mendatang,” ucapnya, seraya kegagalan partainya selama ini karena baru dinyatakan sebagai sebagai peserta pemilu di last minute.
Diungkapkan Reza, setelah lebih 20 tahun hadir, PKPI diakuinya belum maskimal memberikan kontribusi di Sumsel, ke depan ia berharap bisa berkontribusi ke masyarakat.
“Jadi ke depan kader PKPI harus turun ke masyarakat untuk bisa bersama- sama berjuang, dan membangun image kepercayaan masyarakat ke PKPI. Dimana tak dipungkiri kepercayaan masyarakat terhadap parpol saat ini sedang turun kepercayaan,” tuturnya.
Ditambahkan Reza, dalam Pemilu di Sumsel PKPI mengalami naik turun dalam raihan kursi di DPRD Kabupaten/ kota, sedangkan di tingkat provinsi dan DPP selama ini masih nihil.
“Pada Pemilu 2014 kita meraih 12 kursi DPRD Kabupaten/ kota, namun pada 2019 lalu menurun menjadi 3 kursi. Ini jadi pekerjaan rumah bagi kita kedepan, agar PKPI menjadi partai besar agar bangkit, dan bisa memiliki anggota parlemen di kabupaten/kota, provinsi dan pusat,” terangnya.
Dilanjutkan Reza, dalam mendulang suara nanti pihaknya akan fokus menggarap suara kalangan millenneal yang ada, termasuk kalangan purnawirawan TNI dan Polri.
“Kita partai terbuka, dan kita siap menampung kader- kader yang berkualitas dan bisa membesarkan partai,” tandasnya
(M.Firdaus)