Palembang | Mediabuser.com Senin (7/3/2022) Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.
Sementara untuk Kota Palembang SMA Negeri Sumsel Palembang salah satu sekolah yang lolos seleksi sebagai sekolah Penggerak dan kepala sekolah penggerak serta guru penggerak. Hal ini disampaikan langsung oleh Iswan Djati Kusuma, S.Pd. M.Si. Kepala Sekolah SMAN Sumsel Palembang yang berlokasi Jl.Pangeran Ratu Jakabaring Palembang. (Senin,7/3)
Iswan mengutarakan proses SMA Negeri Sumatera Selatan sebagai Sekolah Penggerak, kalau sekolahnya bermula dari 3 orang guru yang terlibat di sekolah penggerak angkatan pertama, 2 orang guru penggerak dan satu orang guru sebagai pengajar praktek (pendamping guru penggerak).
“Dari situlah mulanya kita memulai proses sekolah penggerak di SMA Negeri Sumsel,”. ungkapnya.
Kemudian pada periode selanjutnya ada 5 guru SMA Negeri Sumsel yang diterima sebagai calon guru penggerak dan 3 orang calon pengajar praktek, Iswan menambahkan keterangannya.
“Kemudian pada kesempatan kemarin ada tes kepala sekolah penggerak, maka kami ikutlah calon kepala sekolah penggerak, Alhamdulillah dinyatakan lulus, ” paparnya.
Dengan adanya menjadi sekolah penggerak maka anak-anak akan mengalami proses dengan paradigma baru karena sekolah penggerak ini difokuskan pada kelas 10 tahun ajaran 2022/2023, maka anak kelas 10 memulai kurikulum baru (Merdeka) itulah yang diharapkan Iswan Jati Kusuma sebagai kepala sekolah penggerak.
“Yang intinya adalah bagaimana menyiapkan anak-anak memiliki profil pelajar Pancasila,” tambahnya.
“Kalau kita mau menerima perubahan Inshaa Allah sekolah penggerak ini bisa berjalan dan komitmen bersama untuk kebaikan, “ujarnya.
Sementara untuk program 4G ( Gagasan – Gerakan – Gaul dan Gila) yang dicanangkan Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel untuk
Sekolah SMA Negeri Sumsel ini satu-satunya sekolah yang punya 200 penelitian siswa, “One Student One Inovation” dan juga punya jurnal e-jurnal, yang sudah ber – ISSN (Internasional Standar Serial Number) dan bulan Desember terbitan keempat akan kita akreditasi SINTA, jurnal ini dibawah pembinaan UIN dari fakultas sains and teknologi diterangkannya.
“Kemudian satu lagi disekolah kami menerapkan bahasa Inggris setiap hari, kami rapat pakai bahasa Inggris, anak-anak juga sehari-hari menggunakan bahasa Inggris, ” bebernya.
“Bahasa Inggris itu menjadi kebutuhan tidak lagi sesuatu yang harus dipelajari tetapi menjadi media kita bicara, ” pungkas Iswan Djati Kusuma.
(M.Firdaus)