PANDEGLANG, MEDIABUSER.COM –
Gabungan Wartawan Indonesia (GWl) Arfendy Wakil Sekum angkat bicara tentang Arogansi oknum Security Gedung Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pandeglang, sehingga terjadi aksi para demo didepan Bank BRI Cabang Banten kecewaan karena oknum Security Arogansi merampas HP dan hapus foto karya jurnalistik. Tugas jurnalistik berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 1999 tentang Pers, di jelas pasal 18 menghalangi dan menghambat tugas Wartawan-Pers siapapun orangnya di ancama dua tahun penjara didenda Rp.500 Lima ratus juta rupiah. Jurnalis kecewaan kepada oknum Security Bank BRI di Banten dilempari telur busuk para pendemo dari Perkumpulan Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Banten, Kamis (3/12/2020)
Aksi tersebut diduga reaksi insan pers yang tidak terima atas perlakuan arogansi oknum Security BRI cabang Pandeglang berinisial MF yang melakukan perbuatan semena-mena merampas HP dan merusak data milik seorang wartawan yang tengah liputan diseputar BRI pada Selasa (01/12/2020) lalu.
Orator aksi, Doris mengatakan, pelemparan telur busuk merupakan simbolis dari bentuk kekecewaan dan kekesalan kami atas perilaku oknum satpam BRI terhadap teman kami yang tengah melakukan peliputan.
“Itu bagian dari bentuk kekecewaan dan kekesalan saja dan telur busuk yang kami lemparkan sebuah simbol kalau para birokrasi atau pegawai BRI cabang Pandeglang, sebagian masih banyak yang berperilaku kurang baik dan bahkan buruk dalam kinerjanya. Terutama oknum Satpam/Security itu yang sama sekali tidak menghargai peran pers,” kata Doris
Aksi yang dikawal pihak kepolisian tersebut berakhir dengan tertib. Namun diakhir aksi para pendemo kecewa lantaran tidak ada satu pun pihak BRI Cabang Pandeglang yang menemui para pendemo, Kendati telah dijembatani pihak kepolisian untuk mediasi antara pendemo dengan pihak BRI.
“Jelas kami kecewa yang katanya pihak BRI ingin mediasi seperti yang disampaikan pihak kepolisian, namun faktanya apa? Malah tak ada satu pegawaipun yang menemui kami. Berarti mereka tidak mau bertanggung jawab. Untuk itu ada kemungkinan aksi susulan kembali kami gelar ke BRI,” cetus Andang Ketua JNI Banten, Kamis (3/12/2020).
Setelah para pendemo menyampaikan aspirasinya dilanjutkan dengan mendatangi Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Pandeglang.
“Tujuan kami ke Polres ini tiada lain mendesak pihak Polres Pandeglang segera melakukan penyelidikan dan penyidikan dugaan perkara pidana yang dilakukan oleh oknum Bernisial MF tersebut,” terangnya
Karena kata dia, jika ditarik ke ranah pidana oknum MF dapat dijerat pasal berlapis diantaranya Pasal 18, UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers menghalangi tugas wartawan dan pasal 335, KUHP atas perbuatan tidak menyenangkan serta Pasal 406 KUHP perampasan dan merusak barang milik orang lain dengan secara paksa. Sehingga berita ini diturukan.
( RED )