JAKARTA, MEDIABUSER.COM –
Langkah pemerintah menyita kapal tanker berbendera Iran mengundang reaksi beragam.
Amerika Serikat (AS) Justru Puji Indonesia Berani tangkap Kapal Sita Panama Kapal Tanker Milik Iran dan Tiongkok Sewot”
Sementara Tiongkok dan Iran merespons secara negatif, Amerika Serikat justru mengapresiasi tindakan Bakamla.
Indonesia menyita kapal Iran dan sebuah kapal berbendera Panama setelah terdeteksi melakukan transfer minyak di perairan Kalimantan hingga menyebabkan tumpahan minyak di laut.
Kapal-kapal itu juga kompleksitas identitas mereka dengan tidak menunjukkan bendera nasional, sistem telepon otomatis, dan tidak menghentikan radio.
“Kami bijaksana upaya upaya Penjaga Pantai Indonesia untuk melawan aktivitas maritim terlarang,” kata juru bicara kedutaan AS di Jakarta kepada Reuters.
Untuk diketahui, Organisasi Maritim Internasional (IMO) mengharuskan kapal menggunakan transponder atau perangkat sinyal untuk keselamatan dan transparansi.
Kru bisa mematikan perangkat jika ada bahaya pembajakan atau bahaya serupa.
Sumber Reuters itu mengatakan bahwa Washington mendukung upaya memastikan IMO untuk keselamatan dan menjaga lingkungan yang ditegakkan.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI menyatakan, penyitaan tidak ada upaya Amerika Serikat menyumbat jalur-jalur ekspor minyak Iran.
Langkah pemerintah ini protes protes dari Iran. Tidak hanya itu, Tiongkok pun ikut sewot, ada beberapa warganya menjadi ABK di salah satu kapal tersebut dan kini di aparat Indonesia.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian membenarkan bahwa 25 kru tersebut berkebangsaan Tiongkok, tetapi tidak menjelaskan apakah mereka berada di satu kapal yang sama atau terpisah di dua kapal, yang masing-masing berbendera Iran dan Panama.
Kedutaan kami telah menyatakan keprihatinannya kepada Indonesia,” kata Zhao, Rabu (27/1).
“Kami kedekatan mereka untuk memverifikasi situasi tentang pelaut Tiongkok Cipta mungkin dan memberi tahu kami secara resmi,” ia melanjutkan.
“Zhao juga mengatakan Tiongkok meminta Indonesia untuk melakukan penyelidikan secara adil dan sesuai dengan hukum.
Dua kapal tanker yang tiba-tiba berhenti dan menutup nama lambung kapal di Perairan Pontianak, Minggu (24/1/2021) Fakta-fakta menarik perhatian publik sehingga berita ini diturunkan.
(RED)